Wednesday, February 16, 2011

When No One Cares about Them Anymore



Tulisan saya hari ini akan berputar mengenai beberapa sosok yang begitu fenomenal di mata saya. Mereka adalah sosok-sosok seperti gambar di atas. Saya mendapatkan ide untuk menulis topik seperti itu dikarenakan perjalanan panjang saya dari rumah ke kampus tadi siang. Secara tidak sengaja saya melihat sosok-sosok mereka di pinggir jalan, seketika hati saya cenat-cenut melihat mereka. 


Saya lebih suka menyebut mereka sebagai Pahlawan Pengingat Syukur. Mengapa? Karena dengan melihat sosok-sosok mereka, saya langsung tersadar betapa beruntungnya dengan hidup saya sekarang. Mengeluh merupakan suatu yang normal bagi seorang manusia, tetapi seringkali kita mengeluh tanpa melakukan perbandingan akan sosok-sosok yang kurang beruntung seperti di atas. Saya sendiri secara personal begitu takjub dan bangga dengan sosok-sosok seperti itu, mereka kuat. Bukan kuat layaknya Superman, tetapi saya yakin mereka sudah merasakan penderitaan jauh lebih lama dari saya. Mereka tetap bertahan, terkadang saya bingung dengan orang-orang yang akhirnya memutuskan untuk mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri, seharusnya mereka melihat kehidupan sosok-sosok di atas. Andai kata kakek dan nenek tersebut sudah berumur 70 tahun lebih dan tidak sedikit dari mereka yang selama itu pula hidupnya seperti itu, konstan tidak berubah. 


Letihkah mereka dengan hidup yang seperti itu? Saat kita mempunyai rumah, makanan, alat-alat elektronik canggih, mereka punya apa? Pertanyaan yang cukup sederhana tapi terkadang kita sulit menjawabnya, apakah kita mau bertukar tempat dengan mereka walau hanya semalam saja? Saya rasa kita tidak sanggup, dan mereka pun tidak sanggup. Mereka yang secara rendah hati dan murah senyum hanya bisa pasrah akan hidup mereka, masih beruntung jika mereka masih mempunyai sanak saudara atau kerabat yang mengurus dan memberikan perhatian kepada mereka. Tetapi bagaimana dengan mereka yang hidup seorang diri dan tidak mempunyai apa-apa? Bukankah sudah jatuh lalu tertimpa tangga? Tetapi apa yang membuat mereka bisa sekuat itu dan tetap tegar akan hidup mereka?


Pertanyaan saya membuat saya me-recall sesuatu yang saya ingat. Saya sempat menyaksikan perjuangan seorang nenek penjual sayur yang sudah berumur lanjut. Dia hidup seorang diri di Jakarta tanpa ada sanak saudara yang menjaga dan merawatnya. Ia bercerita bahwa dulu ia mempunyai seorang suami, yang sudah meninggal lama. Ia tinggal di sebuah gubuk kecil, sangat kecil, seorang diri. Setiap subuh, ia bangun untuk memilah sayur yang hendak ia jual di pasar. Perjuangannya sudah berlanjut dan berlanjut sampai hampir menghabiskan sisa umurnya tanpa pernah merasakan kebahagiaan yang sudah lama ia tidak rasakan.


Adilkah Tuhan? Saya tetap berpendapat bahwa Tuhan itu adil, saya sering berpikir bahwa Tuhan begitu adil sehingga memberikan cobaan hanya kepada orang-orang yang dianggapnya kuat, termasuk sosok-sosok di atas. Saya sendiri belum bisa membayangkan jika suatu hari saya harus berada di posisi mereka. Maka dari itu, tujuan saya menulis topik ini adalah untuk kita dapat berefleksi kembali dan melihat bahwa kita tidak hidup sendiri, mungkin kita sekarang sedang hidup berkecukupan, tetapi bukankah roda itu berputar? Sudahkah anda mempersiapkan untuk yang terburuk? Saya berharap bahwa hal buruk itu tidak akan pernah terjadi pada kita, tetapi siapa yang tau? 


Tujuan lainnya adalah bahwa sudah saatnya kita berbagi. Andaikan kita mempunyai uang 1 juta, saya rasa dengan memberikan 10% dari uang yang kita punya, itu tidak akan membuat kita binasa. Tetapi itu dapat membuat mereka yang sudah hampir binasa menjadi hidup kembali. Jadi, tanamkanlah pikiran bahwa dengan memberikan apa saja kepada mereka, kita sudah memberikan harapan hidup baru kepada mereka. Terkadang rasa malu dan gengsi muncul, saya sendiri sering merasakannya. Contohnya saja jika ada pemulung yang duduk di pinggir jembatan, saya harus berpikir jutaan kali untuk memberikan uang yang tidak seberapa untuk saya, tapi sangat bermakna untuk mereka. Pikiran saya langsung memunculkan persepsi-persepsi aneh, "apakah orang yang di belakang saya akan melihat saya jika saya memberikan uang?", "apakah saya akan dianggap sok mulia dengan memberikan uang?". Pertanyaan-pertanyaan bodoh memang, tetapi itu sering terjadi dan kerap kali kita tidak ingin mengakuinya. 


Akhir kata, saya ingin meminta maaf jika ada kata-kata saya yang kurang layak atau menyinggung pihak manapun. Jikalau ada yang membaca dan mempunyai sanak saudara atau kerabat yang seperti sosok-sosok di atas, saya minta maaf. Saya tulus menulis ini agar saya berharap ada orang-orang lain yang berpendapat sama seperti saya. Terima kasih 


References :
Picture : https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjiYmEp-ByXk019jnn7YHb9qKBD0KEFlqygLZB_4MffL2m4wgEEg-RiBKDccmV8-hY1HIwEfeE9gLyc0vYooANEsRqPkq8plR-Tito4r81WdLe03XBYJo4dAUHa3OhDyAAD3ZnOVOy80YhR/s1600/pengemis2.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJK_EdY-g_5V_vy0TiFn8qNr-YyeJvPUzGnxvc6mR48tv4w8-62xFZgDaxKQYaL8WWhE7BMYDTyLZSrCpJG3Z-6Y9WTPnwZ2TmeBVcX494nkjgF4WvcUY2Z3VS5qirHcDN5QNi6ZQa_Fo7/s320/nenek-tua.jpg
http://t2.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQ-hi9ivZGalBOoH6Oh8eX_zudDVCxEvV0U4beDUDl3YRcK7dp5Aw
all edited by myself

6 comments:

  1. Eh bagus dah post yang ini membuka mata hati dn pikiran hehe <-- sok akrab
    eh iya kalo boleh tukeran link dong ini blog aku: http://kopikopimalam.blogspot.com/ <-- dateng yah nanti aku link balik deh makasih yak sebelumnya :)

    ReplyDelete
  2. hehe makasih Gilang! oke ini lagi buka blognya.

    ReplyDelete
  3. bagus banget.. nicely phrased... kalau ga keberatan main ke kucinghitamjalanjalan.blogspot.com
    blog ku juga (mencoba) inspiratif, tapi belum seinspiratif ini sih.. hebat!

    ReplyDelete
  4. Terima kasih Dayoe! haha saya juga masih pemula kok! hehe :)

    ReplyDelete
  5. BAGUS, BERBOBOT
    Posting2 yg seperti inilah yg aku suka, hal yang nyata disekitar kita, tapi sering kita lupakan.

    Jika yg selama ini hidup dg bnyk fasilitas, agar di ingat SEMUA ITU HANYA PINJAMAN DARI TUHAN, JANGAN SOMBONG & MENTANG2.

    ANDAI SEWAKTU2 TUHAN MENGAMBIL SEMUA FASILITAS ITU, SIAPKAH ???

    Masih ingat kan ?, dulu kita terlahir telanjang ??....jabarkan sendiri makna dari TELANJANG ITU GIMANA ?

    Trmksh & selamat berkarya.

    ReplyDelete
  6. Makasih yah Gita, hehe memang kadangkala kita harus melakukan suatu 'social comparison' di mana kadang kita masih lebih beruntung dari yang lain dan alangkah indahnya kita dapat berbagi keberuntungan kita sedikit agar semua orang dapat merasakan keberuntungan. :)

    ReplyDelete