Monday, May 30, 2011

Wanita Yang Kuat

Tulisan ini hanya pandangan subjektif saya semata.
Bagi yang merasa tidak setuju, silahkan saja. 


Bagiku, wanita yang kuat itu adalah ...


Wanita yang kuat itu adalah Ibuku dan semua Ibu di seluruh dunia yang sudah mengandung dan melahirkan anak-anaknya.


Wanita yang kuat itu adalah Nenekku yang sudah dengan tegar dalam menjalani hidupnya dan membesarkan orangtuaku serta aku dengan kasihnya.


Wanita yang kuat itu adalah Ibu tukang jamu yang dengan semangat menggendong bakul jamunya dan berjalan beberapa kilometer setiap harinya. 


Wanita yang kuat itu adalah Ibu pemecah batu yang dapat mengerjakan pekerjaan laki-laki tanpa bersungut-sungut.


Wanita yang kuat itu adalah Ibu yang tetap dengan setia menggendong anaknya di tengah jalan tanpa ada tujuan arah yang jelas.



Wanita yang kuat itu adalah Ibu tukang sayur yang bangun di pagi buta agar sayur yang dijualnya tetap segar.


Wanita yang kuat itu adalah Ibu tanpa suami yang dapat membesarkan anaknya dengan kedua tangannya. 


Wanita yang kuat itu adalah para petinggi perusahaan perempuan yang tidak terintimidasi dengan gender.


Wanita yang kuat itu adalah Ibu Kartini yang dengan hasratnya ingin memajukan wanita Indonesia.


Wanita yang kuat itu adalah Mother Teresa yang membantu orang tanpa melihat latar belakang orang tersebut. 


Wanita yang kuat itu adalah Lady Diana yang membesarkan anaknya dengan kasih dan kepedulian terhadap sesama.


Wanita yang kuat itu adalah para pembantu yang bekerja siang-malam demi memperjuangkan kehidupannya.


Wanita yang kuat itu adalah satpam wanita yang dengan berani menjaga keamanan wilayahnya.


Wanita yang kuat adalah wanita yang dapat mengerjakan pekerjaan laki-laki.


Wanita yang kuat itu adalah Kamu yang belum aku temukan.
Wanita yang kuat itu adalah Kamu yang akan bersinar di tengah-tengah wanita yang lain. 

Sunday, May 22, 2011

Ga Ada Kata 'Menyerah'

Uda lama banget ga nulis blog. Yup semua ini akibat ulah si tugas. Dia atau mereka yah sebutan lebih tepatnya?! hmm menurut gue secara si tugas itu bersifat banyak, gue akan memanggil si tugas dengan sebutan 'mereka'. Mereka bener-bener bombastis banget dalam kehidupan perkuliahan gue akhir-akhir ini. hmmm trus??! Gue dikondisikan dan dipaksa untuk mengerti kata-kata 'kuliah'. Namanya juga kuliah.. Mana ada kuliah yang ga ada tugas.. Pastinya banyak orang yang mengatakan hal tersebut, orang-orang yang bijak lebih tepatnya. Bagi gue, ga ada yang salah dengan kata-kata itu. Yah memang kuliah itu pasti ada tugasnya. Tapi, memang ada saat-saatnya mereka itu menjadi sebuah bom besar di tengah pekarangan yang indah. Mengandaikan mereka itu sebagai bom di tengah pekarangan, maka bunga-bunga indah yang ada di pekarangan pasti akan hancur karenanya. Hal itu juga yang terjadi di tengah keseharian gue. Kesehatan, kegiatan lain, hingga waktu untuk bersenang-senang hilang semua karena mereka. 

Dengan tidak mengurangi rasa hormat terhadap mereka dan pemberinya, gue berusaha sebaik mungkin untuk menyelesaikan mereka dengan baik. Tapi yang mengejutkan adalah bahwa mereka itu bukan hanya dua ataupun tiga, tetapi banyakkkk. weitsss, lantas apa yang harus gue perbuat?! Menyerah?! Hell No! Ga munafik bahwa kata-kata itu pasti akan pernah terlintas di benak siapapun yang sudah tidak tahan. Gue pun sempat mengalaminya beberapa hari yang lalu. "Man.. I'm done.. I'm done........" kata-kata itulah yang gue ucapkan beberapa hari yang lalu saat gue sedang merenung sendirian. Tubuh gue seperti berteriak minta untuk berhenti. Tapi gue balik ke prinsip pertama gue, i am not a person who took a job and not finish it. Gue ga akan menyerah dan melepas tanggung jawab gue. Apa yang uda gue ambil, pastinya akan gue selesaikan. 

Apakah gue salah jalan dengan mengambil kegiatan yang terlalu banyak?? Apakah gue terlalu malu untuk mengakuinya? Apakah gue sanggup menjalaninya?? Apakah gue harus mempertarukan nilai kuliah gue?? Hal tersebut pastinya terlintas dalam pikiran gue.. Satu persatu gue berusaha menjawab pertanyaan gue sendiri. Yang pertama adalah bahwa gue merasa gue memang mengambil kegiatan yang terlalu banyak di semester ini. Lantas?! Apakah gue menyesalinya? Jawabannya adalah sama sekali tidak! Kegiatan yang gue ambil semuanya memberikan banyak pelajaran baru bagi gue, membuat gue berkembang setiap harinya. Jadi, ga ada alasan buat gue untuk menyesal. Menjawab pertanyaan kedua yang di atas, gue sama sekali ga malu untuk mengakui bahwa gue memang mengambil kegiatan yang terlalu banyak. Tetapi apakah gue bisa menyelesaikannya dan menjalaninya dengan maksimal? Gue akan berusaha keras untuk menjalaninya dengan 100% pastinya. Dan menjawab pertanyaan terakhir, gue sama sekali tidak akan mempertaruhkan nilai kuliah gue.

Apakah gue sedang curhat di sini? Bisa dibilang iya, bisa dibilang tidak. Gue bukan tipe yang suka curhat di media publik yang bisa dilihat semua orang. Tapi, gue akan dengan senang share sesuatu yang gue rasa bisa membantu banyak orang. Karena gue yakin masih ada banyak orang yang mungkin mengalami hal yang sama seperti gue. Jadi, ga akan jadi masalah gue menceritakan masalah-masalah gue. 

Terakhir, saran dari gue adalah pertimbangkan semuanya sebelum mengambil sesuatu yang besar. Gue akan dengan senang hati mengakui bahwa gue memang kurang mempertimbangkan sesuatu sebelum mengambil project yang besar. Sepertinya gue mulai melupakan bahwa 'mereka' itu masih akan tetap hadir dalam keseharian gue. But, i'm gonna have fun with all the projects and activities that i've chose to work. 

I am proud of being who i am. I am proud i have this thought. Are u proud of being who you are?