Saturday, March 26, 2011

Earth Hour Always Gives Me The Chills


Ini uda yang untuk ketiga kalinya gue berpartisipasi dalam Earth Hour. Setiap kali gue ngeliat video campaign Earth Hour, rasanya bulu kuduk merinding bahkan joget dari ujung rambut sampai kaki. Bagus dan menginspirasi banget. Coba deh kalian cek LINK nya (klik aja di tulisan <--). Hal ini penting banget untuk gue post karena memang ini salah satu tujuan gue menulis blog. Gue mau tulisan gue ini bermanfaat bagi orang lain yang membaca.

Awalnya gue berpartisipasi acara ini tahun 2009 kalo ga salah, uda lupa juga tau dari mana. Cuma gue langsung terkesan begitu liat videonya, nanti akan gue masukin videonya lengkap dari tahun awal terbentuk sampe tahun 2011 ini. Hal yang menginspirasi gue adalah bahwa acara ini awalnya (tahun 2007) hanya dilakukan di salah satu states di Aussie, Sydney kalo ga salah. Hebat banget karena saat itu 2.2 juta orang Sydney berpartisipasi dengan WWF dan Earth Hour untuk mematikan lampu mereka selama satu jam. Tujuan mereka sangat sederhana yaitu untuk mencegah dampak pemanasan global, iklim dan lain-lain. 

Event ini mendapat kritik begitu bagus saat itu, sampai menjadi headline news di berbagai media informasi seluruh belahan dunia. Tahun depannya acara ini diadakan kembali, tetapi bukan hanya Sydney yang mengikutinya tetapi beberapa negara dan puluhan kota di seluruh dunia ikut berpartisipasi dalam event ini. 

Tahun 2009, acara ini semakin global dan menjadi Event yang sangat dipertimbangkan. Bahkan partisipasi dari negara lain menembus angka 96 negara dari 6 benua yang berbeda. Hal ini lantas menjadi begitu fenomenal karena satu langkah kecil yang akhirnya berkembang menjadi suatu kegiatan masal di mana USA mencatat bahwa ada 80 juta warga negaranya berpartisipasi dalam tahun itu. Indonesia juga kalo ga salah uda mulai ikut berpartisipasi deh. Gue waktu itu ikut dan memang karena sosialisasi di Indonesia masih belum merata, jadi rumah gue gelap sendiri diantara rumah-rumah tetangga gue yang terang benderang. Mungkin mereka sempat berpikir kalo keluarga gue lagi mengalami masalah ekonomi sampai harus hemat sehemat-hematnya.

Tahun 2010, acara ini dilanjutkan dan pastinya yang berpartisipasi bertambah banyak. Kali ini 126 negara yang berpartisipasi. USA mencatat 90 juta warga negaranya ikut berpartisipasi dan di Filipina ada 15 juta warga negaranya yang berpartisipasi. Gue inget bener waktu tahun ini gue emang lagi ga di rumah, tapi pemberitaan tentang acara ini uda mulai banyak terdengar di berita-berita dan berbagai media lainnya di Indonesia. Walaupun tetep aja yang berpartisipasi dari negara ini masih tidak banyak. 

Tahun ini Earth Hour diadakan lagi dan pastinya gue berharap partisipasi semua masyarakat dunia demi menciptakan dunia yang lebih baik. Bayangkan jika satu jam mematikan lampu saja dapat berakibat banyak bagi kehidupan bumi ini. Memang bukti konkretnya tidak pernah ada, tetapi pasti akan ada sesuatu yang baik dari acara ini. 

Pelajaran yang saya tangkap dari acara ini adalah bahwa ungkapan 'nothing is impossible' dan 'a journey of a thousand miles begins with one small step' memang benar adanya. Mengapa ungkapan itu yang menurut gue tepat? karena gue merasa ada yang indah dari awal kegiatan ini diadakan, satu langkah kecil yang dilakukan oleh Sydney yang merubah kegiatan ini menjadi kegiatan masal di seluruh dunia. Dunia bisa berubah bukan dengan sikap kita yang 'tunggu-tungguan' tapi pastinya dengan langkah berani yang kita ambil, inisiatif dari diri kita sendiri. Sudah siapkah anda menjadi seorang 'perubah'? 


Earth Hour 2007

Earth Hour 2008

Earth Hour 2009

Earth Hour 2010

Earth Hour 2011


References :
http://www.earthhour.org/
http://en.wikipedia.org/wiki/Earth_Hour
http://www.youtube.com/watch?v=C9GRh_9sQBw
http://www.youtube.com/watch?v=mxu3MluKl8A
http://www.youtube.com/watch?v=1CRs-7lRlPo
http://www.youtube.com/watch?v=FclcMfzjwug
http://www.youtube.com/watch?v=4Mxjbip6y04

PLEASE, TURN OFF YOUR LIGHTS 

Friday, March 25, 2011

They are also human

Apa yang gue mau share hari ini adalah berkaitan mengenai cara penilaian orang yang kerap kali keliru. Jujur aja, gue mendapat ide ini sehabis gue buka Youtube dan di sana ada video cewe nyanyi dengan comment yang amat sangat buruk. Apakah anda menebak bahwa orang tersebut Rebecca Black?! Hmmm, berarti anda harus menebak ulang. Bukan Rebecca Black orangnya, walaupun memang namanya sedang sangat terangkat bukan karena prestasinya, tetapi karena hasil karyanya yang dianggap oleh sebagian besar orang sangat tidak bermutu.

Buat gue, penilaian bermutu atau tidaknya suatu karya itu ga bisa segampang itu. Gue lebih memilih untuk mempertimbangkan segala aspek yang ada sebelum memeberikan penilaian, apalagi kalau penilaian itu bersifat buruk dan mencela. Hal itu yang banyak terjadi di dunia maya. Jika ada orang yang memasukkan video karyanya, seperti ia menyanyi ke media apa saja seperti Youtube. Well, sebaiknya sekarang anda harus berpikir ulang. Sebenarnya hal tersebut ga bisa gue terima, karena orang-orang yang sudah memberanikan diri untuk menekspresikan diri mereka apa adanya adalah suatu hal yang sangat hebat. Terlepas dengan kualitas yang dihasilkan, gue akan memberikan kredit lebih kepada mereka.

Okeh, sebenarnya pembahasan gue tidak berkisar mengenai fenomena Rebecca Black, tetapi hal ini menjadi menarik buat gue, karena gue ga menangkap ada yang salah dengan karya yang dihasilkan sama dia. Dia menyanyi lagu yang sederhana dengan lirik dan auto-tuned yang menurut sebagian besar orang menganggu telinga mereka. Gue sendiri uda cek videonya dan biasa aja sih sejujurnya, itu seperti anak remaja awal yang menyanyikan lagu balonku ada lima kalo di Indonesia, ga ada bedanya. Tapi penilaian orang di Youtube begitu negative dan membesar-besarkan hal tersebut. Gue ga bisa banyangin kalo gue ada di posisi dia saat ini, emang sih video dia jadi terkenal dan pendapatan dia naik banget. Tapi ga sebanding lah sama hinaan yang di dapat, dia masih remaja dan gue yakin itu pasti akan berdampak banyak pada self-image, self-esteem dan tahap perkembangannya yang lain.

Video Rebecca Black yang dikritik negative oleh sebagian besar dunia.

Komentar orang sekarang itu semakin ga manusiawi, semakin kritis tetapi ga berisi dan berperikemanusiaan. Sebenarnya yang gue mau tekanin adalah "jangan pernah berkomentar buruk mengenai karya atau yang orang lain perbuat, jika kita tidak bisa berbuat seberani dan sebagus mereka." Mereka kan juga manusia dan mereka ga salah kok dengan memasukkan karya mereka yang walaupun tidak berkualitas, itu kan cara masing-masing orang mengekspresikan diri mereka. 

Sama seperti perempuan satu ini yang gue liat videonya di Youtube. Dia seorang perempuan yang menurut gue sangat pemberani dan gue yakin dia orang yang baik. Dia dicela oleh konsumen Youtube, walaupun tidak sedikit juga yang membelanya. Mengapa orang-orang mencelanya? Apakah videonya ga penting? Dia sendiri memasukkan videonya saat dia sedang bernyanyi. Suaranya biasa aja sejujurnya menurut gue. Ga jelek dan ga bagus juga, tapi dia berhak mendapatkan banyak kredit atas apa yang sudah dia lakukan. Jujur aja, dia memiliki postur badan yang sangat besar, apalagi dia perempuan. Hal tersebut seharusnya menjadi issue yang sangat besar dan sensitive bagi perempuan. Gue ga ngerti alasan dia masukkin video dia apa, tapi gue salut banget dengan dia yang berani memasukkan mengekspresikan diri dia, di mana mungkin masih banyak perempuan di luar sana yang malah mengumpat di balik tempurungnya. Gue yakin masih banyak perempuan yang badannya jauh lebih ideal dari dia dengan suara yang jauh lebih bagus tapi ga punya keberanian sebesar dia. 

Dia pasti uda tau konsekuensi apa yang akan dia dapat setelah dia masukkin video tersebut. Tapi dia tetep masukkin tuh. Gue ga yakin betul apa maksudnya dan gue ga berhak membuat asumsi apa-apa, tapi satu hal yang bisa kita pelajari. Walaupun 30 orang yang memberikan comment yang sama mengenai mukanya yang seperti bulldog, dia adalah tetap seorang manusia yang sama seperti kita semua. Dia pastinya tidak meminta dan berdoa kepada Tuhan untuk memiliki keadaan yang seperti sekarang, tetapi ia berdiri dan menunjukkan kepada dunia bahwa orang seperti dia itu ada. 

Video si perempuan tersebut yang gue ga tau namanya siapa. :)

Video References : 

Thursday, March 17, 2011

Pendapatku mengenai dunia awal kuliah

Banyak orang (subjek ini pasti akan dicoret-coret jika ada dosen penil yang melihat, katanya 'banyak orang' itu harus berdasarkan fakta!, secara gue juga ga tau seberapa banyak ya sudahlah subjek ini paling cocok digunakan.) yang mengatakan bahwa dunia SMA adalah masa yang paling indah. Memang sih masa SMA itu masa yang paling berkesan, tapi ga kalah kok sama masa-masa awal kuliah. Masa SMA memang kita mempunyai teman-teman yang cukup solit, di mana kurang lebih 3 tiga tahun kita bersama-sama satu sekolah dan melakukan berbagai hal yang sama atau lebih tepatnya dipaksa untuk melakukan kegiatan yang sama. Guru sebagai makhluk yang paling ditakuti, karena mereka yang memegang mandat. Pelajaran sekolah yang beraneka-ragam dan tugas-tugasnya yang dapat dengan mudah dicontek pastinya membuat kita semakin rindu untuk balik.

Gue berpendapat lain. Memang SMA adalah masa-masa di mana gue bertemu orang-orang yang super yang gue panggil mereka sebagai teman, tetapi secara garis besar saat masuk kuliah, lo semua akan mulai sadar bahwa kita sudah mulai terjun ke dunia nyata di mana kita berdiri masing-masing tanpa ada lagi yang ngatur. Inisiatif memegang peran yang cukup penting karena kita diharapkan dapat membuat keputusan apa yang baik dan berguna bagi diri kita untuk ke depannya. Gue sendiri menemukan banyak hal baru, orang baru, dan pastinya masalah baru setelah masuk kuliah ini. 'So far so good' adalah istilah yang ingin gue pakai, memang sejauh ini baik-baik aja sih. 

Gue juga ga bisa berpendapat bahwa semua orang akan sama pendapatnya kayak gue, yah ini mungkin karena faktor masa SMA gue, gue kurang memaknainya kali. Jadi gue merasa masa kuliah ini harus dimaknai lebih yang akhirnya menjadi pemicu dan sugesti bagi diri gue. Pokoknya yang jelas kalo kuliah itu memang beda banget sama SMA, dinamika yang terjadi bener-bener ga sama. Jelas itu balik lagi ke pribadi masing-masing dan atmosfer tempat kuliah dan jurusannya. Gue merasa cukup beruntung masuk ke tempat kuliah dan jurusan yang sangat hangat dan kekeluargaan, jadinya bener-bener nyaman dan mau berkembang lebih untuk ke depannya. Seneng aja bisa melakukan banyak hal yang bukan lagi menjadi suatu paksaan, tetapi itu pilihan dari diri sendiri, mencoba untuk mengembangkan potensi diri. 

Pesan yang bisa gue sampaikan adalah bahwa kita hidup pastinya akan berada di lingkungan yang berbeda-beda. Adaptasi merupakan hal yang penting, jika kita dapat beradaptasi dengan semua orang dan dalam kondisi apapun, pastinya ga akan ribet deh untuk betah dan mengembangkan diri. Bersikaplah terbuka dan jujur terhadap diri sendiri. Pelajaran yang sampai sekarang gue belon belajar adalah bahwa jangan berubah menjadi orang lain saat lo sedang berada di lingkungan yang berbeda, tetaplah menjadi diri lo, jadinya orang-orang yang mendekati lo adalah orang-orang yang benar-benar suka sama lo.