Friday, June 21, 2013

Kegunaan Tablet Bagi Anak Berkebutuhan Khusus

Tulisan ini bukan sepenuhnya merupakan tulisan ilmiah. Namun, penulis akan berusaha untuk mencatumkan atau mengutip dari berbagai sumber ilmiah yang ada. Sedikit informasi mengenai profil penulis. Penulis merupakan seorang laki-laki yang berusia 21 tahun. Penulis merupakan seorang mahasiswa jurusan psikologi di salah satu perguruan tinggi swasta di Jakarta. Saat ini, penulis sedang berada di tahun ketiga dan mengambil peminatan psikologi pendidikan. 

Sebuah kehormatan dan kebanggaan tersendiri bagi penulis karena dapat mengenyam pendidikan tinggi di Indonesia. Tidak dapat dipungkiri bahwa banyak dari masyarakat Indonesia yang tidak mempunyai kesempatan untuk masuk ke bangku perguruan tinggi. Penulis juga merasa bangga dapat masuk ke jurusan psikologi. Selama berkuliah, penulis telah mempelajari berbagai hal yang luar biasa mengenai manusia. 

Akhir-akhir ini, penulis sedang memikirkan suatu perdebatan yang luar biasa, yaitu mengenai kegunaan teknologi bagi manusia. Sudah bukan merupakan suatu hal yang aneh bahwa teknologi sendiri dapat mendatangkan keuntungan dan juga kerugian di waktu yang sama. Penulis sendiri pernah beranggapan bahwa teknologi lebih banyak mendatangkan kerugian bagi manusia dibandingkan keuntungan. Namun, setelah menjalani mata kuliah Psikologi Pendidikan untuk Anak Berkebutuhan Khusus, maka penulis mulai mengikis pemikiran tersebut perlahan. 

Tidak semua teknologi yang ada dapat merugikan manusia. Contohnya saja kendaraan yang ada dapat meningkatkan efektivitas kerja dari manusia itu sendiri. Walaupun memang banyak hal yang harus dibayar, seperti bahan bakar dan asap dari kendaraan itu sendiri yang menjadi polusi udara. Namun, teknologi tidak dapat dilihat sebagai sesuai yang hitam dan putih. Terdapat dua sisi dibalik semua hal yang ada dalam teknologi.

Hal tersebut juga yang menginspirasi saya dalam membuat tulisan ini. Gagasan utama dalam tulisan ini adalah mengenai pentingnya teknologi yang ada bagi anak berkebutuhan khusus. Inspirasi untuk menulis datang dari mata kuliah psikologi pendidikan yang sedang saya ambil, juga dengan pengalaman yang sedang saya jalani. Salah satu dosen yang mengajar menceritakan pengalamannya tentang anaknya dan beberapa pasiennya. Ia menceritakan bahwa anak dan pasiennya merupakan anak berkebutuhan khusus yang mengalami gangguan dalam hal motorik, yaitu tangan. Hal ini menyebabkan anak tersebut tidak dapat menulis dengan tegas. Berbagai cara untuk membantunya sudah dijalankan, namun tetap tidak membuahkan hasil berarti. Satu cara yang akhirnya dilakukan adalah dengan menggunakan tablet. Sungguh suatu hal yang tidak pernah mungkin terpikirkan sebelumnya oleh orang-orang yang hidup 30 tahun yang lalu. 

Tablet yang populer dengan kegunaannya dalam hal bersosialisasi, bermain games, maupun melakukan hal-hal lainnya, ternyata dapat dipakai dalam dunia pendidikan anak, termasuk bagi anak berkebutuhan khusus. Anak berkebutuhan khusus yang mengalami kesulitan dalam berkomunikasi secara verbal, lalu perlu menulis untuk melakukannya. Namun, tidak jarang juga anak yang mengalami kesulitan berkomunikasi secara verbal dan juga mengalami gangguan motorik yang menyebabkan anak tidak dapat secara leluasa menulis keinginannya. Anak dengan kondisi tersebut dapat menggunakan tablet untuk berkomunikasi, membuat tugas, dan belajar tanpa harus mengeluarkan banyak tenaga atau effort. 

Salah satu situs yang penulis temukan juga bercerita mengenai keuntungan dari penggunaan tablet dalam dunia edukasi anak. Dituliskan dalam situs tersebut bahwa tablet dapat meningkatkan kreativitas anak, menumbuhkan sistem belajar aktif di dalam kelas (The Benefits of Using a Tablet, t.th), menghemat waktu dengan tidak harus membawa dan membuka buku . Hal tersebut juga yang sebenarnya dapat diterapkan bagi anak berkebutuhan khusus di Indonesia. Anak-anak tersebut tidak harus membawa buku yang berat dengan segala keterbatasannya yang ada. Anak tersebut dapat langsung menggunakan satu tablet yang tidak seberapa berat untuk mengakses segala kebutuhannya. 

Saya cukup bersemangat dengan keluarnya Acer Aspire P3. Sepertinya namanya yaitu Aspire, maka saya yakin bahwa tablet yang dikeluarkan oleh Acer tersebut akan dapat membantu banyak orang, terutama bagi anak-anak berkebutuhan khusus. Hal ini dapat dilihat dari spesifikasi dari Acer Aspire P3 Hybrid Ultrabook ini sendiri. Tablet ini dapat dibilang mempunyai ukuran yang sangat pas, yaitu tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil. Selain mempunyai layar sentuh, tablet ini juga mempunyai keyboard yang tersambung secara langsung. Hal ini dapat melatih kemampuan motorik halus anak dengan mengetik langsung dari tablet tersebut. Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, tablet ini bahkan mempunyai berat yang tidak sampai 1 kg. Selain itu, tablet ini sudah menggunakan prosesor Intel Core i 3 dan i 5 yang sudah terkenal akan kecanggihannya. Tablet ini juga dilengkap oleh kamera dan mempunyai kapasitas memori mencapai 120GB. Hal yang paling penting adalah bahwa tablet ini mempunyai daya tahan baterai yang luar biasa, yaitu dapat bertahan selama 4 jam lebih saat dipakai untuk menonton film HD 720P.  Informasi lebih lanjut mengenai Acer Aspire P3 dapat diakses di situsnya. Pembaca dapat langsung menekan 'LINK' untuk menuju ke situs tersebut.

Tablet yang dikeluarkan oleh Acer sungguh memiliki spesifikasi dan fungsi yang luar biasa. Teruslah menginspirasi dunia dengan karya-karya yang dikeluarkan oleh Acer. Saya pun berharap bahwa tulisan ini dapat menginspirasi orang-orang bahwa sebenarnya teknologi juga dapat memberikan banyak manfaat jika digunakan dengan bijaksana. 


Daftar Pustaka

Aspire P3: Hybrid Ultrabook, Definisi Sebenarnya dari Notebook Masa depan. (t.th). Diakses pada tanggal 21 Juni 2013 dari acerid.com/?p=4102.

Tablet Computers in Education. (t.th). Diakses pada tanggal 21 Juni 2013 dari learnpad.co/support/features/tablets-in-education.cfm.

The Benefits of Using a Tablet. (t.th). Diakses pada tanggal 21 Juni 2013 dari eng.vt.edu/it/tabletbenefits.


1 comment: